Beberapa hari yang lalu, saat saya sedang merapikan buku-buku lama yang udah berdebu, tiba-tiba perhatian saya berhenti dan tertuju pada 2 buah majalah, majalah ini adalah majalah SMA saya dulu… namanya Majalah FOKUS (Forum Komunikasi Siswa) SMA A. Wahid Hasyim. Seketika majalah ini seakan menarik saya memasuki masa lalu, masa dimana saya dan teman-teman menuntut ilmu di pondok pesantren Tebuireng, pesantren yang telah memberikan kami banyak pengetahuan dan pelajaran hidup.
Lembar demi lembar majalah ini saya baca, saya tersenyum, bahkan kagum dengan isi majalah ini, walaupun desain dan konsepnya sangat sederhana, tapi isinya luar biasa, mengingat majalah ini hanya dikerjakan oleh anak-anak SMA waktu itu dengan berbagai keterbatasannya. Ya… majalah ini memang majalah internal, hanya khusus untuk kalangan siswa/i SMA A. Wahid Hasyim, sumber dan beritanya juga seputar sekolah, pondok dan orang-orang yang ada di dalamnya. Ada kolom biografi tokoh yang biasanya diisi oleh biogradi kyai, ulama, dan guru sekitaran Tebuireng. Ada juga kolom i’tibar, profile siswa, dan yang paling ditunggu-tunggu untuk dibaca adalah tulisan yang dikirim oleh para siswa ke tim redaksi fokus, seperti cerpen, puisi dan lain-lain, ya… inilah majalah yang dikenal dengan dari kita untuk kita, karena isi dan biaya produksinya diambil dari kontribusi para siswa di SMA tersebut.
Sampe di halaman 27 majalah edisi VIII tahun 2006, saya ketawa sendiri liat poto dan nama saya mejeng di majalah ini mengisi kolom profile. Saya coba ingat-ingat… Oh ya, waktu itu tim redaksi mengangkat profile ketua OSIS yang kebetulan dijabat oleh saya untuk periode 2004-2005. Waktu itu saya adalah penanggung jawab majalah sekolah, karena saya sebagai ketua OSISnya, namun saat akan diwawancara oleh tim redaksi, saya merasa canggung, hahaha… maklum, gak biasa di wawancarai, walaupun hanya majalah sekolah, tapi perasaannya beda gitu, mau ngejawab pertanyaan teman yang wawancara jadi agak grogi takut salah ngomong, alah sok artis baget! hehehe
Lembar demi lembar majalah ini saya baca, saya tersenyum, bahkan kagum dengan isi majalah ini, walaupun desain dan konsepnya sangat sederhana, tapi isinya luar biasa, mengingat majalah ini hanya dikerjakan oleh anak-anak SMA waktu itu dengan berbagai keterbatasannya. Ya… majalah ini memang majalah internal, hanya khusus untuk kalangan siswa/i SMA A. Wahid Hasyim, sumber dan beritanya juga seputar sekolah, pondok dan orang-orang yang ada di dalamnya. Ada kolom biografi tokoh yang biasanya diisi oleh biogradi kyai, ulama, dan guru sekitaran Tebuireng. Ada juga kolom i’tibar, profile siswa, dan yang paling ditunggu-tunggu untuk dibaca adalah tulisan yang dikirim oleh para siswa ke tim redaksi fokus, seperti cerpen, puisi dan lain-lain, ya… inilah majalah yang dikenal dengan dari kita untuk kita, karena isi dan biaya produksinya diambil dari kontribusi para siswa di SMA tersebut.
Sampe di halaman 27 majalah edisi VIII tahun 2006, saya ketawa sendiri liat poto dan nama saya mejeng di majalah ini mengisi kolom profile. Saya coba ingat-ingat… Oh ya, waktu itu tim redaksi mengangkat profile ketua OSIS yang kebetulan dijabat oleh saya untuk periode 2004-2005. Waktu itu saya adalah penanggung jawab majalah sekolah, karena saya sebagai ketua OSISnya, namun saat akan diwawancara oleh tim redaksi, saya merasa canggung, hahaha… maklum, gak biasa di wawancarai, walaupun hanya majalah sekolah, tapi perasaannya beda gitu, mau ngejawab pertanyaan teman yang wawancara jadi agak grogi takut salah ngomong, alah sok artis baget! hehehe
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !