Kekejaman ibukota ternyata tak hanya dirasakan oleh mereka yang mengadu nasib ke kota metropolitan ini, tapi juga dirasakan oleh beberapa ekor rusa yang ada di taman Monumen Nasional (monas), sekitar 61 ekor rusa dalam keadaan memprihatinkan di sana. Saya tahu akan hal ini dari jejaring sosial, beberapa akun yang kerap menyinggung rusa di monas adalah @ndorokakung dan @rusabawean. Rusa-rusa yang ada di monas itu terancam mati kehausan. Hal tersebut karena pompa air yang selama ini mengalirkan air ke kandang rusa rusak tidak berfungsi, ditambah lagi dengan kurangnya pasokan pakan untuk hewan tersebut.
Kok bisa ya… rusa yang berada di taman monas yang letaknya berada di pusat kota bisa terabaikan begitu keadaannya?, tidak terpenuhi kebutuhan makan dan minumnya. Ya… seekor rusa hanyalah hewan, ia tidak bisa protes dengan kondisi yang dialaminya sekarang, ia hanya bisa bertahan hidup dengan sisa tenaga yang ada, sebelum akhirnya menyerah dan mati kelaparan/kehausan. Tapi rusa juga makhluk hidup yang harus dihargai. Keberadaan rusa di taman monas bukan tanpa alasan, penempatan hewan tersebut sebagai bahan tontonan untuk menarik perhatian pengujung bukan? Saya rasa demikian. Dan sangat ironis sekali jika hewan cantik itu harus mati karena kelalain manusia yang memeliharanya.
Berdasarkan informasi yang saya baca di tempointeraktif.com, rusa yang ada di monas itu mempunyai anggaran pemeliharan sebesar Rp. 140 juta/tahun. Rp. 90 juta untuk pakan, Rp. 15 juta untuk kebutuhan lain seperti membayar tenaga yang mengurus rusa-rusa tersebut, dan mengecat kandang rusa. Sisanya (Rp. 35 juta) gak tau kemana, gak dijelaskan soalnya. Kalau dilihat dari anggaran perawatan Rp. 140 juta untuk 61 ekor rusa, taro lah dipotong biaya lain-lain sisa Rp. 100 juta, berarti per-ekor mendapat jatah pakan sebesar Rp. 1.639.000/tahun. artinya anggaran pakan rusa Rp. 4.533/hari, hanya dapat 1 kg wortel, minim sekali memang.
Tapi diluar itu semua, saya rasa kurangnya keperdulian dari pengelola taman, berapa sih biaya benerin pompa air yang rusak untuk kebutuhan minum rusa? berapa sih biaya listrik untuk menyalakan pompa air tersebut setiap harinya? berapa sih harga sayuran layu untuk kebutuhan makannya? kalau keperdulian ada, nasib rusa-rusa itu tidak akan seperti ini. Ingat!! hewan tidak pernah mengambil jatah makanan manusia, jadi manusia jangan mengambil jatah makanan hewan.
Bagusnya masih ada masyarakat yang perduli dan membicarakannya di jejaring sosial, sehingga ada tindakan kongkret dari beberapa orang yang mau membantu memberikan makan dan minum untuk rusa-rusa itu. seandainya hal ini luput dari sorotan masyarakat, mungkin sudah ada beberapa rusa yang mati karena tidak diurus dengan baik.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !